Ada kalanya pebisnis mengeluh penghasilan dari usahanya selalu habis
sebelum ditabung. Kalau pun ada yang bisa ditabung, jumlahnya hanya
sedikit. Padahal, proyek yang ia terima cukup banyak. Seharusnya,
usahanya bisa berjalan lancar dan hidupnya bisa senang meski sedang
tidak ada order. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.
Hal ini
mungkin pernah dialami oleh sebagian orang yang mengawali dunia usaha.
Apalagi, jika usaha tergolong jenis usaha keluarga. Pada awal usaha,
saat mendapat proyek, uang selalu saja habis untuk menghidupi keluarga.
Istilahnya, saat sudah senang, lupa segalanya. Lupa harus bayar listrik,
telepon, internet, transportasi, dan sebagainya.
Dan satu hal
yang selalu terlupakan adalah mencatat semua kegiatan dan transaksi. Tak
banyak usaha kecil yang melakukannya. Padahal, pencatatan adalah
langkah dasar penting yang harus dilakukan untuk memajukan usaha. Lalu,
bagaimana mengatur keuangan usaha yang baik? Berikut hal-hal yang bisa
Anda lakukan seperti kami sadur dari Majalah Chic.
1. Tentukan porsi keuanganCara
paling mudah untuk mengatur keuangan usaha adalah dengan menyepakati
sejak awal berapa porsi uang yang akan digunakan sesuai lalu lintas uang
yang dibutuhkan. Misalnya, berapa jumlah uang yang akan digunakan untuk
membayar gaji, operasional perusahaan, serta berapa keuntungan yang
akan digunakan mengembangkan usaha dan untuk ditabung.
Untuk
langkah awal, Anda bisa mencoba membagi porsi 30:30:30:10. Porsi 30
persen untuk gaji, 30 persen lagi untuk operasional perusahaan, seperti
sewa kantor, biaya listrik, telepon, fax, transportasi, dan lain
sebagainya. Lalu 30 persen lainnya untuk mengembangkan usaha, dan sisa
10 persen untuk tabungan pribadi.
Jadi, misalnya pemasukan
sebesar Rp 20 juta, Rp 6 juta (30 persen) langsung dipotong di awal
untuk disishkan sebagai gaji, Rp 6 juta untuk biaya operasional, Rp 6
juta untuk biaya pengembangan usaha, dan Rp 2 juta untuk tabungan
pribadi.
Pola pembagian dengan struktur jumlah persentase ini
tidak mutlak. Anda boleh menentukan sendiri. Yang perlu diperhatikan
adalah kedisiplinan dalam membagi berdasar nilai yang sudah disepakati
di awal. Dengan cara ini, Anda akan lebih mudah mengatur keuangan usaha.
2. Pisahkan rekening pribadi dan usahaSetelah
porsi ditentukan, langkah berikutnya lakukan pencatatan keuangan usaha.
Memang jika usaha masih kecil, kita cenderung sering menyamakan antara
uang yang diterima dalam usaha dan uang untuk kepentingan pribadi.
Bahkan kita biasanya menyimpan uang itu dalam satu nomor rekening.
Padahal,
jika keuangan usaha dan keuangan pribadi digabung, Anda akan kesulitan
dalam melakukan monitoring pendapatan atau pun pengeluaran yang telah
dilakukan. Dengan melakukan pemisahan pencatatan antara keuangan usaha
dengan keuangan pribadi, maka akan lebih mudah untuk membedakan antara
arus dana dari usaha dengan penggunaan uang untuk kepentingan pribadi.
Di
samping itu, pemisahan pencatatan juga dapat memberikan informasi lebih
jelas tentang keadaan finansial dari usaha yang sedang dijalankan.
Apalagi saat ini sejumlah bank sudah menyediakan produk layanan yang
dapat mendukung pencatatan keuangan usaha Anda.
3. Jangan mudah tergoda
Inilah
poin yang utama sebagai bentuk usaha mendisiplinkan diri. Dan, memang
kunci utama mengatur keuangan usaha adalah disiplin dalam mematuhi porsi
persentase yang kita atur untuk keuangan usaha dan pribadi.
Godaan
biasanya sering datang saat sedang banyak order. Barang-barang tadinya
belum terlalu penting jadi seperti "minta dibeli". Ada kalanya, saat
uang masuk dalam jumlah besar, tiba-tiba kita merasa butuh ini dan itu.
Salah satunya, membeli baju dengan alasan agar terlihat lebih pantas
saat bertemu klien.
Memang tidak ada salahnya memenuhi keinginan
itu. Namun dengan catatan, Anda mesti bisa membedakan kebutuhan dan
keinginan. Sebelum membeli sesuatu dengan alasan usaha, tanyakan dulu,
apakah itu merupakan kebutuhan mendesak atau keinginan yang bisa
ditunda. Nah, jawaban ini yang akan membantu Anda menentukan ke mana
uang bisa digunakan.
Bila memungkinkan dan punya cukup dana, Anda
bisa menggunakan software akuntansi untuk pencatatan keuangan usaha.
Dengan software ini, pencatatan keuangan bisa dilakukan lebih
profesional dan rapi. Dengan begitu, Anda juga tidak memiliki celah
untuk seenaknya mengambil uang usaha untuk kebutuhan pribadi.
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/177-manajemen/14009-trik-mengelola-keuangan-usaha.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar