Senin, 30 September 2013

Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen yang tidak dapat secara langsung dikendalikan oleh perusahaan perlu dicari informasinya  semaksimal   mungkin.   Banyak  pengertian mengenai konsep perilaku konsumen yang dikemukakan  oleh banyak ahli. Berikut ini adalah beberapa pendapat mengenai perilaku konsumen.
Menurut  Prasetijo dan Ihalauw  (2005, p9), perilaku  konsumen  adalah studi tentang  bagaimana  pembuat  keputusan  (decision  units),  baik  individu,  kelompok, ataupun organisasi, membuat  keputusan - keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya.
Menurut   Mowen  dan  Minor  (2002,  p6),  perilaku   konsumen  adalah  studi tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman serta ide- ide. 
        Menurut  Schiffman dan Kanuk (2004, p6), studi perilaku  konsumen terpusat pada cara individu  mengambil  keputusan untuk memanfaatkan  sumber daya mereka yang  tersedia (waktu,  uang,   usaha)   guna   membeli   barang   - barang   yang berhubungan  dengan  konsumsi. Hal ini mencakup  apa yang mereka  beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, dimana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan seberapa sering mereka menggunakannya.  Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi,   dan   bertidak   pasca  konsumsi   produk,   jasa,   maupun   ide  yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya. 
Menurut  Adiputra, Hendraarso, dan Atriza (2004, p126), perilaku konsumen sebagai tindakan  yang dilakukan individu dalam mendapatkan  dan memakai barang dan  jasa  termasuk  proses  keputusan  yang  mendahului  dan  menentukan  tindakan tersebut.
Menurut   Engel  et  al  yang   dikutip   oleh   Simamora   (2008,   pl)   perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung  terliba untuk      mendapatkan, mengkonsumsi, dan  menghabiskan  produk  dan  jasa,  termasuk  proses  keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Menurut Loudon dan Bitta yang dikutip oleh Simamora (2008, p2) perilaku konsumen  lebih menekankan  sebagai suatu  proses  pengambilan  keputusan, yaitu proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur  barang dan jasa.
Menurut   The  American  Marketing  Association  yang  dikutip   oleh  Setiadi (2003,   p3),   perilaku   konsumen  merupakan   interaksi  dinamis  antara  afeksi  dan kognisi,     perilaku,    dan        lingkungannya                dimana               manusia              melakukan               kegiatan pertukaran  dalam  hidup  mereka.  Dari definisi  tersebut  terdapat  tiga  ide  penting, yaitu  : (1)  perilaku  konsumen adalah dinamis; (2) hal tersebut  melibatkan  interaksi antara  afeksi dan  kognisi, perilaku  dan  kejadian  di sekitar; serta  (3)  hal tersebut melibatkan pertukaran.
Perilaku  konsumen  adalah  dinamis.  Itu berarti   bahwa  perilaku  seorang konsumen, grup  konsumen, ataupun masyarakat  luas selalu berubah  dan bergerak sepanjang  waktu.   
Hal ini  memiliki   implikasi  terhadap   studi  perilaku   konsumen, demikian  pula  pada  pengembangan  strategi  pemasaran.  Dalam  hal studi  perilaku konsumen,  salah  satu  implikasinya  adalah  bahwa  generalisasi  perilaku  konsumen biasanya terbatas untuk jangka waktu tertent Dalam  hal pengembangan  strategi  pemasaran,  sifat  dinamis  perilaku konsumen menyiratkan  bahwa seseorang tidak boleh berharap bahwa suatu strategi pemasaran  yang  sama  dapat  memberikan   hasil  yang  sama  disepanjang  waktu, pasar, dan industri.
Perilaku konsumen melibatkan pertukaran. Itu merupakan  hal terakhir yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen yaitu pertukaran  diantara  individu. Hal ini membuat  definisi perilaku  konsumen tetap  konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh   ini  juga   menekankan  pertukaran.   Kenyataannya,  peran  pemasaran adalah   untuk   menciptakan   pertukaran  dengan   konsumen   melalui  formulasi   dan penerapan strategi pemasaran.
Perilaku konsumen  terbagi dua bagian, yang  pertama  adalah perilaku  yang tampak,  misalnya  jumlah   pembelian,  waktu,   karena  siapa,  dengan   siapa,  dan bagaimana konsumen melakukan pembelian. Sedangkan yang kedua adalah perilaku yang tak tampak,  misalnya persepsi, ingatan terhadap informasi, dan perasaan kepemilikan oleh konsumen.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar