Kamis, 08 Desember 2011


 Gempa Di Mentawai
Selama ini, kepulauan yang indah ini seolah luput dari perhatian. Padahal, pasir putih dan ombaknya sudah lama menarik turis mancanegara. Keindahan Kepulauan Mentawai memang luar biasa. Pasir putih menghampar, laut biru berhiaskan terumbu karang. Sementara eksotika masih ditambah pula dari Suku Mentawai yang kesenian tatonya sudah melegenda di dunia. Jika turun hujan deras ditambah laut pasang, air mudah naik ke darat sampai sebetis. Namun jika sampai terjadi tsunami seperti Senin (25/10) malam kemarin, maka tidak terbayang dampak yang diterima kepulauan yang indah ini.
Gempa bumi kembali mengguncang wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, pada Selasa (22/11) malam. Gempa berkekuatan 5,1 pada Skala Richter itu terjadi dua kali.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatolgi dan Geofisika (BMKG) gempa terjadi pukul 23.45 WIB. Posisi 40 Km Barat Daya Sipora Mentawai, berlokasi 2.32 Lintang Selatan, 99.31 Bujur Timur dengan kedalaman 16 Km. Gempa itu tidak berpotensi tsunami.

Gempa kedua berkekuatan 5,3 SR terjadi sekitar pukul 23.54 WIB, dan berlokasi 2.32 Lintang Selatan, 99.31 Bujur Timur kedalaman 16 Km posisi berada 39 Km Barat Daya Sipora Mentawai, juga tidak berpotensi tsunami.
Nilai kerusakan dan kerugian pada sektor infrastruktur di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat, akibat bencana gempa diikuti tsunami pada 25 Oktober 2010 ditaksir mencapai Rp 19,16 miliar. Dalam dokumen Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi pascatsunami Mentawai disusun Bappenas, BNPB, Pemprov dan BPBD Sumbar, Pemkab serta BPBD Mentawai seperti dikutip di Padang, Selasa menyebutkan dampak bencana itu terhadap sektor infrastruktur tidak signifikan dibandingkan sektor lainnya.Tidak signifikannya kerusakan infrastruktur dikarenakan Mentawai merupakan wilayah tertinggal di kawasan pesisir pantai Barat Indonesia yang sangat minim infrastruktur, baik transportasi darat, udara maupun laut. Infrastruktur lain di bidang energi, telekomunikasi dan sumber daya air juga masih sangat minim, sehingga tidak banyak kena dampak oleh gempa dan tsunami.
Secara keseluruhan dampak bencana ini terhadap sektor infrastruktur Mentawai hanya sekitar Rp 19,16 milyar yang hampir seluruhnya pada sub-sektor transportasi dengan kerusakan dan kerugian terbesar pada transportasi darat yang meliputi kerusakan pada jalan dan jembatan mencapai Rp 17,24 miliar dan kerugian Rp 1,80 miliar.

Sementara itu, nilai total kerusakan dan kerugian ditimbulkan tsunami yang melanda Pulau Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai, itu ditaksir mencapai total Rp 348,92 miliar. Kerusakan dan kerugian terbesar terjadi pada sektor ekonomi yang mencapai total Rp 117,82 miliar, disusul sektor perumahan dengan total Rp 115,82 miliar dan lintas sektor dengan total Rp 79,44 miliar.
Selanjutnya, kerusakan dan kerugian pada sektor infrastruktur mencapai total Rp 19,16 miliar dan sektor sosial sebesar total Rp 16,66 miliar. Gempa diikuti tsunami itu juga menimbulkan korban tewas sebanyak 509 orang, 17 orang luka berat, 21 orang hilang dan 11.425 orang luka-luka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar