1.
Kasus
Pada iklan biscuit yang cukup terkenal di
kalangan masyarakat dan paling banyak diminati oleh anak kecil yaitu Oreo.
Produk biscuit ‘Oreo’ ini iklannya cukup menarik dan diingat oleh masyarakat,
awalnya diperankan oleh Afika anak kecil yang cantik dan menggemaskan itu
membawakan iklan dengan mengajak temannya memakan Oreo dengan cara “diputar,
dijilat, dicelupin” itu kata-kata yang sudah melekat dimasyarakat. Kemudian
beberapa bulan kemudian iklan produk Oreo berubah yaitu dengan diperankan oleh
anak kecil yang sedang bercakapan dengan Ayahnya kemudian anak kecil tersebut
melontarkan pertanyaan kepada Ayahnya “Ayah milih biscuit atau handphone?”
kemudian Ayahnya memilih handphone dan menjilat handphone tersebut. Padahal handphone
itu mengandung kuman yang banyak, karena setiap saat kita selalu memegang
handphone tersebut, dan handphone tersebut tidak pernah kita cuci seperti
tangan, didalam handphone juga banyak debu-debu yang sulit untuk kita bersihkan,
apa pihak produsen tidak berpikir panjang dengan adegan itu bisa ditiru oleh
anak-anak yang menonton iklan itu.
2.
Teori
Periklanan (Advertising) merupakan suatu bentuk
komunikasi dengan tujuan mengajak orang yang melihat, membaca atau mendengarnya
untuk melakukan sesuatu.
3.
Analisis
Dalam iklan biscuit oreo seharusnya si Ayah
tidak menjilat handphone karena akan menjadi contoh untuk anak kecil yang
menontonya, karena handphone itu banyak mengandung kuman yang berbahaya. Dan seharusnya
agency yang menerbitkan iklan itu harus mengkaji lagi iklannya apakah layak
untuk di terbitkan/tidak, apalagi iklan tersebut pada produk makanan yang biasa
digemari oleh anak-anak. Seharusnya agency membuat iklan yang dapat mendidik
anak-anak yang mencontohkan perbuatan yang baik.
4.
Datar pustaka
http://www.diwarta.com/2012/04/05/pengertian-periklanan-promosi-advertising.html